Metode Kuantitatif dalam Teologi Praktis

Authors

  • Handi Hadiwitanto Faculty of Theology Duta Wacana Christian University, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/gema.2017.21.291

Keywords:

quantitative methods, quantitative analysis, practical theology, empirical cycle, metode kuantitatif, analisis kuantitatif, teologi praktis, lingkaran empiris

Abstract

Abstract

One of modern practical theology's task is what so-called descriptive-empirical task. In this sense practical theology does require an empirical approach for her reflection. Therefore practical theologians should have sufficient skills in using methods of field research. Traditionally qualitative methods have been known more among theologians. And in the same time some people suspect that quantitative methods are not suitable and cannot explain any theological problems. Some others concern and think that quantitative methods only work deductively and it is against the tradition of theology from below which normally works inductively. This essay would like to show how quantitative methods can work within theological field and give theologians an alternative approach when they want to empirically understand particular religious community. Obviously we realise that social sciences such as sociology and social psychology have developed quantitative methods in their researches for long time. In the spirit of interdisciplinary approach we owe them some explanations in running particular quantitative analyses.

 

Abstrak

Satu tugas dari teologi praktis modern saat ini adalah deskriptif-empiris di mana teologi harus memahami situasi lapangan secara empiris. Terkait dengan hal ini teologi praktis memerlukan pendekatan empiris sebelum melakukan refleksi teologisnya. Dan dengan demikian maka seorang teolog praktis harus memiliki keterampilan yang memadai dalam menggunakan metode-metode penelitian lapangan. Secara tradisional metode kualitatif sudah dikenal dengan lebih baik di antara para teolog. Dan pada saat yang bersamaan beberapa orang curiga bahwa metode kuantitatif tidak cocok dan tidak dapat menjelaskan permasalahan-permasalahan teologis. Beberapa orang lain berpikir bahwa metode kuantitatif bekerja secara deduktif dan hal tersebut melawan tradisi teologi dari bawah yang semestinya bersifat induktif. Tulisan ini hendak memperlihatkan secara kritis bagaimana metode kuantitatif juga dapat bekerja dalam teologi dan memberikan alternatif pada para teolog ketika mereka hendak memahami suatu komunitas religius secara empiris. Tentu kita menyadari bahwa ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi dan psikologi sosial telah lama mengembangkan metode kuantitatif ini dalam penelitian-penelitian yang mereka lakukan. Dalam semangat pendekatan interdisipliner kita berhutang pada mereka tentang bagaimana analisis-analisis kuantitatif dijalankan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

28-04-2017