Hormatilah Istrimu: Sebuah Penafsiran Terhadap 1 Petrus 3:7

Authors

  • Raharja Sembiring Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta
  • Rut Debora Butarbutar Sekolah Tinggi Filsafat Theologi Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/gema.2021.62.621

Keywords:

1 Peter, gender equality, New Testament hermeneutics, hupotassō, paroikos kai parepidēmos, kesetaraan jender, hermeneutik Perjanjian Baru

Abstract

Abstract
1 Peter 3:1–7 is a dilemmatic text. The word hupotassÅ or ‘subject to’ in this passage is often used to justify female subordination.This article uses the identity of 1 Peter’s addressee, paroikos kai parepidÄ“mos, as a hermeutical framework to get new ideas on the meaning of relations between men and women. The existence of verse 7 in haustafeln’s advice of 1 Peter 3:1–7 indicates that the spirit of equality has been echoed by the author in the Greco-Roman patriarchal society. A husband who was already a believer is a potential point for constructing gender equality and, at the same time, protecting women in a patriarchal cultural circle.

Abstrak
Teks 1 Petrus 3:1–7 merupakan teks yang dilematis. Kata hupotassÅ atau â€˜tunduk’ dalam perikop ini sering digunakan sebagai pembenaran bagi subordinasi perempuan. Tulisan ini menggunakan identitas penerima surat 1 Petrus, paroikos kai parepidÄ“mos, sebagai hermeneutical framework atau bingkai kerja penafsiran untuk mendapatkan gagasan baru atas makna relasi laki-laki dan perempuan. Keberadaan ayat 7 dalam nasihat haustafeln 1 Petrus 3:1–7 menandakan bahwa jiwa kesetaraan sudah mulai didengungkan oleh pengarang dalam masyarakat patriarki Yunani-Romawi. Suami yang sudah percaya adalah celah yang potensial untuk membumikan kesetaraan jender dan sekaligus melindungi perempuan dalam lingkaran budaya patriarki.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

22-10-2021