Resistensi Daniel dan Autonome Moluksche Kerk (AMK) terhadap Dominasi Politik dan Budaya Asing Tafsiran Daniel 1:1-8
Keywords:
Tafsir, Perspektif Poskolonial, Perjanjian LamaAbstract
Dengan menafsirkan teks Daniel 1:1-8 dengan menggunakan perspektif poskolonial, maka akan nampak bahwa teks ini mengisahkan pergumulan Daniel dan teman-temannya dalam menghadapi dominasi politik dan budaya asing (Babel). Disatu pihak, para penguasa Babel sebagai pihak penjajah berupaya untuk memaksakan dan mempertahankan dominasi politik dan budaya mereka terhadap Daniel dan teman-temannya tetapi pada pihak lain, sebagai orang-orang yang terjajah, Daniel dan teman-temannya berupaya untuk menolak dominasi tersebut. Serupa dengan pergumulan Daniel dan rekan-rekannya, orang-orang Kristen di Maluku yang tergabung dalam gerakan yang disebut Autonome Moluksche Kerk (AMK) juga berupaya untuk menolak dominasi politik dan budaya asing (Belanda) dalam kehidupan bergereja di Maluku. Orang-orang Belanda yang menguasai gereja pada saat itu berusaha untuk tetap mempertahankan dominasi mereka terhadap orang-orang Maluku dalam kehidupan bergereja. Akan tetapi, gerakan AMK berupaya untuk menolak dominasi tersebut dan menghendaki berdirinya gereja Maluku yang independen (sekarang GPM). Pengalaman Daniel dan teman-temannya serta AMK mengingatkan gerejadan orang-orang Kristen untuk selalu berjuang melawan segala bentuk dominasi dan penindasan, oleh karena Allah adalah Allah yang berpihak kepada orang-orang yang demikian. Gereja dan orang-orang Kristen harus berpihak terhadap mereka yang terdominasi dan tertindas, dan bukan sebaliknya, justru menjadi alat kekuasaan dan dominasi.Downloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2013-11-21
Issue
Section
Articles