Ester : Seorang Boru Batak Toba Dari Alkitab : menelisik karakteristik Ester di dalam kitab Ester 4 melalui metode seeing through menggunakan lensa adat Batak Toba terhadap boru Batak Toba
Keywords:
Penafsiran Alkitab, Pembacaan Alkitab, Alkitab, metode seeing through, Ester, adat, Batak Toba, boru Batak TobaAbstract
Abstrak
Penafsiran Alkitab dapat dilakukan dengan menggunakan metode seeing through; metode “melihat melalui” yang memanfaatkan lensa konteks tertentu untuk membaca Alkitab. Pemanfaatan metode seeing through akan diejawantahkan pada kajian penelisikan terhadap karakteristik tokoh Ester di dalam kitab Ester 4. Lensa yang digunakan adalah lensa adat Batak Toba terhadap boru Batak Toba. Dalam tulisan ini, dimensi budaya akan menjadi dimensi yang mengantar pemaknaan dan ruang diskusi. Tulisan ini akan memberikan representasi Ester sebagai seorang boru Batak Toba yang juga taat pada adat istiadat sub-etnis Batak Toba. Nantinya, kajian akan tokoh Ester di dalam Alkitab akan memberi ruang bagi para boru Batak Toba untuk melihat dan merasakan situasi yang Ester alami di masa lampau. Alhasil, kajian tulisan ini akan mengantar pada situasi bahwa tokoh Ester tidak perlu memiliki marga khusus untuk menjadi seorang boru Batak Toba karena tokoh Ester telah menjadi seorang boru Batak Toba melalui setiap karakteristik yang disajikan dalam tulisan.
Abstract
Biblical interpretation can be done using the seeing through method ; a "seeing through" method that utilises the lens of a particular context to read the Bible. The utilisation of the seeing through method will be embodied in the study of the characteristics of the character Esther in the book of Esther 4. The lens used is the lens of the Toba Batak custom towards the Toba Batak boru. In this paper, the cultural dimension will be the dimension that leads the meaning and discussion space. This paper will provide a representation of Esther as a Toba Batak boru who also obeys the customs of the Toba Batak sub-ethnicity. Later, the study of Esther's character in the Bible will provide space for the Toba Batak boru to see and feel the situation that Esther experienced in the past. As a result, the study of this paper will lead to the situation that the character of Esther does not need to have a special clan to become a Toba Batak boru because the character of Esther has become a Toba Batak boru through every characteristic presented in the writing.