Cah Wedok Dolanane Rokok: Meninjau Dobrakan Perempuan Karir di Tanah Jawa dalam Serial Netflix “Gadis Kretek” Kaitannya dengan Industri Kretek di Indonesia Berdasarkan Teori Sosial dan Tinjauan Teologi Feminis
Keywords:
Gadis Kretek, Teologi Feminis, Kretek Girl, Feminist TheologyAbstract
Abstrak
Perempuan Jawa sering diidentifikasi dengan peran “konco wingking,” terbatas pada pekerjaan di dapur, dan pencarian suami. Namun, dalam karya ini, ditegaskan bahwa perempuan memiliki kemampuan untuk meniti karir sesuai minat dan bakatnya sendiri, tidak hanya terpaku pada pandangan masyarakat. Sejarah industri kretek di Indonesia, seperti juga yang ditunjukkan dalam serial Netflix “Gadis Kretek,” memperlihatkan bagaimana perempuan semula hanya diizinkan melakukan pekerjaan secara terbatas –kaitannya dengan menyajikan kretek, hanya dapat melinting. Namun, dikisahkan bahwa perempuan mampu memimpin dan berkontribusi secara signifikan dalam bidang perekonomian dan juga bidang lainnya. Dalam tulisan ini, kajian teologis berangkat dari kisah Debora dalam Kitab Hakim-hakim pasal 4, yang menunjukkan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin yang handal, yang membuka pandangan bagi perempuan dan khalayak umum untuk mengejar kebahagiaan dan kesuksesan sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Abstract
Javanese women are often identified with the role of "konco wingking," limited to kitchen work and husband-seeking. However, in this work, it is emphasized that women have the ability to pursue careers according to their own interests and talents, not only in accordance with the views of society. The history of the kretek industry in Indonesia, as shown in the Netflix series "Gadis Kretek," shows how women were originally only allowed to do limited work - in relation to serving kretek, only rolling. However, it is shown that women are able to lead and contribute significantly to the economy and other fields. In this paper, the theological study departs from the story of Deborah in the Book of Judges chapter 4, which shows that women are capable of becoming reliable leaders, which opens the view for women and the general public to pursue happiness and success according to their own potential.