Menurut Kamu, Siapakah Aku Ini?: Kajian Kristologi reflektif mengenai Yesus Kristus di Injil berdasarkan Surah Maryam 17-33
Keywords:
Kekristenan, Al-Qur’an, Yesus Kristus, Kristologi, Nabi Isa, penafsiran, Surah Maryam 27-33, Alkitab, dialog antar agama, Christianity, Qur'an, Jesus Christ, Christology, Prophet Isa, interpretation, Bible, interfaith dialogueAbstract
Abstrak
Kekristenan dalam Al-Qur'an membuka ruang untuk mempelajari Al-Qur'an secara lebih progresif. Pertanyaan Yesus "Menurutmu siapakah Aku ini?" membuka ruang reflektif bagi Kristologi dalam berdialog dengan konteks lintas agama dan budaya. Pemahaman akan dimensi absolut Yesus Kristus dalam Alkitab akan dipadukan dengan pemahaman akan dimensi Qur'ani tentang Nabi Isa dalam Surat Maryam 27-33. Tulisan ini akan menelaah pemikiran dan penafsiran para mufassir di Indonesia, yaitu Sayyid Quthb, Quraish Shihab, dan Buya Hamka. Kemudian, dengan menggunakan pemikiran dan penafsiran Surat Maryam 27-33, akan ditemukan titik temu dan titik pisahnya dengan agama Kristen. Dalam rangka memberikan kontribusi kepada agama Kristen, tulisan ini akan menggunakan Teologi Komparatif untuk mengarahkan konstruksi pemikiran bahwa Yesus akan semakin diperkaya dengan berbagai gambaran dalam Al Qur'an. Sebagai hasilnya, tulisan ini akan menunjukkan sebuah Kristologi yang reflektif melalui karakteristik Nabi Isa yang terdapat dalam Al Qur'an.
Abstract
Christianity in the Qur'?n opens up space to study the Qur'?n more progressively. Jesus' question "Who do you think I am?" provides a reflective space for Christology in dialogue with interfaith and cultural contexts. An understanding of the absolute dimension of Jesus
Christ in the Bible will be coupled with an understanding of the Qur'anic dimension of the prophet Isa in Surah Maryam 27-33. This paper will examine the thoughts and interpretations of interpreter in Indonesia; Sayyid Quthb, Quraish Shihab, and Buya Hamka. Then, utilising the thoughts and interpretations of Surah Maryam 27-33, it will find the meeting point and separation point with Christianity. In order to contribute to Christianity, this paper will utilise Comparative Theology so as to direct the construction of the idea that Jesus will be further enriched through various images in the Qur'an. As a result, this paper will show a reflective Christology through the characteristics of Prophet Isa, Jesus found in the Qur'an.