Benarkah Tubuhku Dieksploitasi untuk Keadilan?: Tinjauan Terhadap Persamaan Kasus “Vina Cirebon” dengan Penafsiran Kitab Hakim-Hakim 19 Menggunakan Metode Sosio-Naratif

Authors

  • Carlene Evangeline Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/aradha.2025.51.1323

Keywords:

patriarchy, violence, women, media, film, Judges 19, patriarki, kekerasan, perempuan, Vina, Hakim-Hakim 19

Abstract

Abstract
Violence against women occurs because of the view that women are inferior and weaker than men, which then leads to arbitrary actions or treatment against women. Based on Komnas Perempuan’s Annual Report 2023, although the number of cases decreased, the overall number of violence against women is still relatively high, especially in cases that are not reported. Violence against women in Indonesia does not only occur in real life, but can also occur in the media. Speaking of violence against women, there is one example of a case that is classified as
a case of violence against women in the media. In this case, there is a movie that was released in 2024. The story is based on the true story of a woman victim of violence named Vina. The narrative and scenes in this movie triggered various responses from the Indonesian people. Not only that, in this case it is also seen that the media often still utilizes and treats women as objects of exploitation. Such a tragic story does not only happen today, but in the Old Testament there is also a similar story, namely in the book of Judges 19, the story of a Levite’s concubine. A review
using a socio-narrative perspective will help to clearly illustrate the social injustice and moral decadence of society, both in ancient times and today. 

Abstrak
Kekerasan terhadap perempuan terjadi karena adanya pandangan bahwa perempuan lebih rendah dan lebih lemah daripada laki-laki, yang kemudian memunculkan tindakan atau perlakuan sewenang-wenang terhadap perempuan. Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2023, meskipun jumlah kasus menurun, namun jumlah keseluruhan kekerasan terhadap perempuan masih tergolong tinggi, terutama pada kasus-kasus yang tidak dilaporkan. Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, tidak hanya terjadi di kehidupan nyata, namun bisa juga terjadi di dalam media. Berbicara mengenai kekerasan terhadap perempuan, ada salah satu contoh kasus yang tergolong dalam kasus kekerasan perempuan di dalam media. Dalam kasus ini terdapat satu film yang rilis tahun 2024. Kisahnya diangkat dari kisah nyata seorang perempuan korban kekerasan bernama Vina. Narasi dan adegan dalam film ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, dalam hal ini juga terlihat bahwa media seringkali masih memanfaatkan dan memperlakukan perempuan sebagai objek eksploitasi. Kisah tragis seperti itu ternyata tidak hanya terjadi di zaman ini, namun di dalam Perjanjian Lama juga ada kisah yang mirip, yaitu dalam kitab Hakim-Hakim 19, kisah tentang seorang gundik orang Lewi. Tinjauan dengan menggunakan perspektif sosionaratif akan membantu menggambarkan dengan jelas akan adanya ketidakadilan sosial dan kemerosotan moral masyarakat, baik di zaman dahulu maupun di zaman sekarang.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-04-30