Antara Panggilan dan Cinta: “Analisis keseimbangan dimensi individual dan komunal dengan pendekatan Transformative justice, atas keputusan Gereja Kasih Imanuel dalam kasus pernikahan pendeta -pasangan cerai hidup”

Authors

  • Suryani br. Malau Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
  • Stella Luciana Handojono Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
  • Doly Rante Pangloly Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/aradha.2024.43.1340

Abstract

Abstract
Pastors are known to have various duties and responsibilities in the church, one of which is being a role model in their community. In their role as pastors and their relationships in the community, pastors often face stigma and double expectations from the church community. The group will examine the complex dynamics of a pastor's life when it intersects with the issue of remarriage, specifically the case of Pastor Mawar who must choose between her ministry and her love for her divorced spouse. This research also discusses the transformative justice approach as a scalpel for criticizing church/synod decisions related to remarriage issues. This analysis is expected to provide a more inclusive and empathetic perspective that can help overcome the dilemma between the individual and communal lives of pastors, (and ecclesiastical officials) and encourage a consideration that is not only legal-pragmatic but based on empathy and forgiveness.

Abstrak
Pendeta diketahui mempunyai tugas dan tanggung jawab yang beragam dalam gereja, salah satunya menjadi role model dalam komunitasnya. Dalam peran sebagai pendeta dan hubungannya di tengah komunitas, pendeta sering kali menghadapi stigma dan ekspektasi ganda dari komunitas gereja. Kelompok akan mengkaji dinamika kompleks kehidupan pendeta ketika bersinggungan dengan isu remarriage, khususnya kasus Pendeta Mawar yang harus memilih antara pelayanan dan cintanya terhadap pasangan yang pernah bercerai. Penelitian ini juga membahas pendekatan transformative justice sebagai pisau bedah mengkritisi keputusan gereja/sinode terkait isu remarriage. Analisis ini diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang lebih inklusif dan berempati. yang dapat membantu mengatasi dilema antara kehidupan individual dan komunal pendeta,(dan pejabat gerejawi) serta mendorong sebuah pertimbangan yang tidak hanya legal-pragmatis tetapi didasari empati dan pengampunan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-01-14