Spirituality as a Foundation of Peace
DOI:
https://doi.org/10.21460/aradha.2022.22.894Keywords:
peace, peacemaker, spirituality, love, reconciliation, Christian, perdamaian, juru damai, spiritualitas, cinta, rekonsiliasi, KristianiAbstract
Abstract
Peace is strongest when derived from social justice, which can be defined as ensuring fundamental rights and equity to all. Spirituality is an essential mechanism to succeed peace, commenced in individual, family, community, and nations. Strengthening our faith especially for the modern societies are sometimes precise puzzling in this globalization epoch. Lack of performing our faith with the human development and/or maturity it could affect to the changing spirituality. Spirituality is a foundation of peace because spirituality is an ordinary and inevitable fragment of peace processes. Peace is built on the foundations of spiritual practices. The road to peace is very long way and it is not smoothly or straightforward. Therefore peace education is one of most priority educations to develop a person in terms of the attitude, behavior, values, identity, culture, skills, and knowledge about this life. As well as reconciliation is an essential to build a healthy relationship among human being. This article is a documentary or secondary and qualitative research.
Abstrak
Perdamaian akan menjadi lebih kuat jika didasari oleh keadilan sosial, yang dapat didefinisikan sebagai jaminan hak-hak dasar dan kesetaraan bagi semua orang. Spiritualitas merupakan mekanisme penting untuk menyukseskan perdamaian, yang dimulai pada individu, keluarga, komunitas, dan negara. Penguatan keimanan khususnya bagi masyarakat modern terkadang justru menjadi sebuah teka-teki di era globalisasi ini. Kurangnya pengamalan iman dengan perkembangan dan/atau kedewasaan manusia dapat berdampak pada perubahan spiritualitas. Spiritualitas adalah fondasi perdamaian karena spiritualitas merupakan bagian
proses perdamaian yang biasa dan tidak bisa dihindari. Perdamaian dibangun di atas dasar praktik spiritual. Jalan menuju perdamaian masih sangat panjang dan tidak mulus atau mudah. Oleh karena itu pendidikan perdamaian merupakan salah satu pendidikan yang paling diprioritaskan untuk mengembangkan seseorang dalam hal sikap, perilaku, nilai-nilai, jati diri, budaya, keterampilan, dan pengetahuan tentang kehidupan. Serta rekonsiliasi merupakan hal yang penting untuk membangun hubungan yang sehat antar umat manusia. Artikel ini merupakan penelitian dokumenter atau sekunder dan kualitatif.