Dari Pelayanan Kesurupan Menuju Pelayanan yang Holistik
DOI:
https://doi.org/10.21460/aradha.2022.21.900Keywords:
pelayanan pastoral, pengusiran roh jahat, kesurupan, pastoral ministry, exorcism, possesedAbstract
Abstract
Not a few exorcism services carried out by the church did not produce results. Because of that, the question arises, is it still necessary for the church to carry out the ministry of exorcism? In modern times like now, isn’t it enough if a psychiatrist or a doctor only does it? Does Jesus’ exorcism ministry in the Gospel accounts still have any relevance today? This study tries to look at explanations from various disciplines about possessed people. Is it all because of evil spirits, or are there other factors? This study also tries to dig up the method that Jesus used
in casting out demons to see its relevance in today’s church services. This study departs from anxiety as a church servant, but hopefully, the results can also be helpful for the church’s pastoral ministry and other professionals.
Abstrak
Tidak sedikit pelayanan pengusiran yang dilakukan gereja tidak membuahkan hasil. Karena itu muncul pertanyaan, masih perlukah gereja melakukan pelayanan pengusiran roh jahat? Di jaman modern seperti sekarang, tidak cukupkah bila hal itu dilakukan oleh ahli jiwa atau dokter saja? Apakah pelayanan pengusiran roh jahat yang dilakukan Yesus dalam cerita Injil masih memiliki relevansi pada masa sekarang? Studi ini mencoba melihat penjelasan-penjelasan dari berbagai disiplin ilmu tentang orang yang kesurupan. Benarkah semua itu karena roh jahat atau ada faktor-faktor lain. Studi ini juga mencoba menggali kembali cara yang Yesus pakai dalam mengusir setan untuk melihat relevansinya pada layanan gereja jaman sekarang. Studi ini berangkat dari keresahan sebagai pelayan gereja namun semoga hasilnya dapat juga bermanfaat bagi pelayanan pastoral gereja dan profesional lainnya.