MEMBANGUN TEOLOGI KEBERSAMAAN DARI RITUAL MAKAN DALAM SLAMETAN
Keywords:
teologi kebersamaan, ritualAbstract
Budaya dilihat sebagai salah satu tempat untuk membangun teologi, sehingga budaya tidak disepelehkan oleh teologi atau teologi tidak berada di awan-awan tanpa merasa bahwa mendarat itu juga penting. Tulisan ini berbicara tentang slametan yang adalah budaya Jawa, dan yang telah menjadi tradisi di dalam kehidupan masyarakatnya. Slametan melambangkan kesatuan mistis dan sosial. Slametan biasanya diselenggarakan dalam rangka slametan untuk kehamilan, pernikahan, hewan peliharaan, kendaraan baru, nazar dan sejenisnya. Dan tradisi ini, di dalamnya ada Uba rampe (ritual makan). Uba rampe ini yang di dalamnya terdapat teologi kebersamaan yang tidak eksklusif tetapi inklusif atau malah pluralis. Teologi ini hadir sebagai bagian dari nilai ritual yang diikuti dan didukung oleh simbol-simbol di dalamnya, sehingga orang-orang yang hadir dapat memaknainya.