Yesus Barat, Standar Kecantikan Perempuan Dan Rasisme: (Suatu Kajian Tentang Rasisme Berkaitan dengan Penggambaran Yesus Berkulit Putih sebagai Bentuk Penolakan Yesus Asia-Kulit Hitam dan Rasisme terhadap Orang Kulit Hitam Melalui Perspektif Kristologi Feminis)
Keywords:
Standar kecantikan, kolonial, rasisme dan penolakan, Kristologi, Yesus, Asia, Beauty standards, colonial, racism and rejection, Christology, Asian JesusAbstract
Abstrak
Standar kecantikan yang terkonstruksi dalam diri masyarakat Indonesia telah menimbulkan rasisme bagi mereka yang tidak memenuhi standar yang ada yakni berkulit putih, mulus, langsing dan berambut lurus. Akar rasisme dimulai sejak masa penjajahan oleh kolonial Indonesia. Selain itu, pasar Indonesia yang dikuasai oleh kapitalisme telah ikut membentuk standar kecantikan yang ada dengan beredarnya produk-produk pemutih. Melalui pandangan Kristologi Pembebasan Feminis, tulisan ini akan menunjukkan bagaimana standar kecantikan tidak hanya menimbulkan rasisme dan penolakan bagi perempuan yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan tetapi juga dialami oleh Yesus sebagai orang Asia dalam konstruksi Barat.
Abstract
The beauty standards constructed in Indonesian society have led to racism for those who do not meet the existing standards, namely white skin, smooth, slim and straight hair. The roots of racism date back to colonial Indonesia. In addition, the Indonesian market controlled by capitalism has contributed to shaping the existing beauty standards with the circulation of whitening products. Through the view of Feminist Liberation Christology, this paper will show how beauty standards not only cause racism and rejection for women who do not meet the set standards but also experienced by Jesus as an Asian in the Western construction.