Di Manakah Engkau, Ketika Bencana Melanda?: Menurut Pandangan P. Robert Borrong dan Emanuel Gerrit Singgih Terhadap Kerusakan Ekologi Dikaitkan dengan Teodise

Authors

  • Elizabeth Budi Wibowo Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/aradha.2022.23.1157

Abstract

Abstract
The author takes topics related to disasters that destroy the universe. The author raises a theme “Where were You when disaster struck? According to the views of P. Robert Borrong and Emanuel Gerrit Singgih against ecological damage is associated with the Teodise”. The Resan Gunungkidul Community said and recorded that the lake in Gunungkidul experienced ecosystem damage. This lake is precisely in Karangasem Village, Paliyan, Gunungkidul. Bromo Lake Gunungkidul is a lake that has potential and is beneficial for human life. Manu people use this lake for their own needs, namely as a source of water, a place to bathe, wash clothes, and so on. This lake will be converted into a reservoir or water storage facility that can be used by the community. Environmental damage which is caused by nature has become the target of human power, which feels that is unlimited. However, the damage shows human limitations. The ecological crisis causes humans to return to the conscience that comes from self-reflection on God as the Creator. The author uses anthropological contextual theological models that emphasize changes that occur in the environment. It relies on a belief in the goodness of creation. Yet, they are disappointed by humans due to their lack of responsibility toward the universe. Humans were given the mandate to protect the universe, which disappointed them. Humans are the perpetrators of the disaster that occurs. This focuses on the disaster at Bromo Lake Gunungkidul which experienced instability, namely the presence of predatory fish which caused the water to become murky. The water was initially used for daily needs, but it became murky and could not be used again as before. This condition cannot be ignored because it will also disturb and threaten the existence of local fish. This ecological damage is precisely to the hydrosphere or waters. Environmental pollution comes from rubbish, both dead fish and other rubbish, which is put into Bromo Lake. In this case, this also occurs because of the exploitation of nature due to human greed and injustice towards the environment. Awareness of caring for, managing, appreciating, and caring for the surrounding natural environment should not be realized properly and appropriately. In this case, Teodise is also an important topic, because often in disasters the question of where is God, and why he has the heart to leave us, arises.
Understanding God is not only transcendent but also faith. God’s immanence is what we need to realize, act on, and connect with ourselves. To preserve the environment, especially waters, and balance the ecology and work according to our respective parts, because God is the creator, and we as creators are obliged to do what we should do, because we are tools and intermediaries and mandates in the hands of God.

Abstrak
Penulis mengambil topik terkait dengan bencana yang merusak alam semesta. Penulis mengangkat tema “Dimanakah Engkau, ketika bencana melanda? menurut pandangan P. Robert Borrong dan Emanuel Gerrit Singgih terhadap kerusakan ekologi dikaitkan dengan Teodise”. Komunitas Resan Gunungkidul mengatakan dan tercatat bahwa telaga di Gunungkidul mengalami kerusakan ekosistem. Telaga ini tepatnya di Kelurahan Karangasem, Paliyan, Gunungkidul. Telaga Bromo Gunungkidul merupakan telaga yang memiliki potensi
dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Telaga tersebut banyak digunakan masyarakat untuk keperluan mereka masing-masing yakni dimanfaatkan sebagai sumber air, tempat mandi, cuci pakaian dan sebagainya. Telaga ini hendak diubah menjadi embung atau sarana penampungan air yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh karena alam telah menjadi sasaran kekuasaan manusia yang mana merasa bahwa dirinya tidak terbatas. Namun, kerusakan tersebut menunjukkan keterbatasan manusia. Krisis ekologi tersebut menyebabkan manusia harus kembali pada hari nurani yang didapatkan dari perenungan diri kepada Tuhan sebagai Sang Pencipta. Penulis menggunakan Model-model teologi kontekstual antropologi yang mana menekankan pada perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Model
tersebut bersandar pada suatu keyakinan akan kebaikan ciptaan. Namun, kebaikan ini justru dikecewakan oleh manusia mengenai kurangnya tanggung jawab terhadap alam semesta. Manusia diberi mandat untuk menjaga alam semesta justru mengecewakan. Manusia menjadi pelaku terhadap bencana yang terjadi. Hal ini terfokus pada bencana di Telaga Bromo Gunungkidul yang mengalami ketidakstabilan yakni adanya ikan predator yang menyebabkan keruhnya air. Air tersebut awalnya digunakan untuk kebutuhan setiap harinya, namun menjadi keruh dan tidak dapat digunakan kembali seperti dahulu. Kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan karena juga akan menganggu dan mengancam keberadaan ikan lokal. Kerusakan ekologi ini tepatnya pada hidrosfer atau perairan. Pencemaran terhadap lingkungan berasal dari sampah-sampah baik ikan yang sudah mati maupun sampah lainnya yang di masukkan ke Telaga Bromo tersebut. Dalam hal ini terjadi juga karena pengeksploitasian alam akibat kerakusan manusia dan ketidakadilan terhadap lingkungan. Kesadaran dalam merawat, mengelola, menghargai, dan peduli tehadap lingkungan alam sekitar belum semestinya terwujud dengan baik dan tepat. Dalam hal ini Teodise juga menjadi topik penting, karena sering kali dalam bencana terjadi pertanyaan dimana Allah, mengapa tega meninggalkan kami muncul. Memahami Tuhan tidak hanya transenden, namun juga iman. Imanensi Tuhan merupakan yang perlu di sadari, lakukan dan menghubungkan dengan diri kita. Untuk menjaga kelestarian lingkungan terkhusus pada perairan dan menyeimbangkan ekologi dan mengerjakan sesuai bagian masing-masing, karena Allah sebagai pencipta, dan kita sebagai pencipta wajib melakukan apa yang seharusnya dilakukan, sebab kita merupakan alat dan perantara dan mandat dalam tangan Allah. 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-04-17