Dari Rumah Ibadah ke Kehidupan Sehari-hari: Praktik Keramahtamahan dalam Membangun Kerukunan Umat Beragama

Auteurs

  • Hengki Arapan Simamarta Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.21460/aradha.2024.41.1318

Trefwoorden:

hospitality, justice, harmony, worship, religion, keramahtamahan, keadilan, kerukunan, ibadah, agama

Samenvatting

Abstract
This paper discusses the practice of hospitality through the concept of a real house of worship, which moves to the public sphere (daily life) in promoting the practice of hospitality to build religious harmony. In global, national and even local contexts, often marked by interfaith conflict and faith-based polarization, the importance of hospitality becomes a crucial foundation for creating a peaceful and inclusive society. Misunderstanding and lack of friendly interactions in daily life have fertilized inter-religious tensions and conflicts. This study uses a qualitative method through desk research, analyzing relevant literature, including Amos Yong's theoretical views on hospitality and Michael Walzer's concept of justice. Data were collected from various academic sources to understand how the practice of hospitality can be effectively applied in houses of worship and in daily life. The results showed that houses of worship have great potential as agents of change in strengthening interfaith brotherhood. The consistent practice of hospitality in houses of worship can create a climate of tolerance and inclusiveness that strengthens religious harmony. Strengthening the values of justice in interfaith interactions also plays an important role in building a just and harmonious society. The conclusion of this study confirms the importance of hospitality education in houses of worship, as well as the development of programs that encourage harmony and inclusiveness. The theological reflection of this study emphasizes that hospitality is an active action that must be practiced to realize a just and peaceful society. As affirmed in Hebrews 13:1, "Love one another with brotherly love", the values of hospitality and justice are essential foundations for achieving religious harmony.

Abstrak
Tulisan ini membahas tentang praktik keramahtamahan melalui konsep rumah ibadah yang sesungguhnya, yang bergerak ke ruang publik (kehidupan sehari-hari) dalam mempromosikan praktik keramahtamahan untuk membangun kerukunan umat beragama. Dalam konteks global, nasional bahkan lokal, sering diwarnai oleh konflik antar agama dan polarisasi berbasis kepercayaan, sehingga pentingnya keramahtamahan menjadi fondasi krusial untuk menciptakan masyarakat yang damai dan inklusif. Ketidakpahaman dan kurangnya interaksi ramah dalam kehidupan sehari-hari telah menyuburkan ketegangan dan konflik antar umat beragama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui penelitian kepustakaan, menganalisis literatur yang relevan, termasuk pandangan teoritis Amos Yong tentang keramahtamahan dan konsep keadilan Michael Walzer. Data dikumpulkan dari berbagai sumber akademis untuk memahami bagaimana praktik keramahtamahan dapat diterapkan secara efektif di rumah ibadah dan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumah ibadah memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam memperkuat jalinan persaudaraan lintas kepercayaan. Praktik keramahtamahan yang konsisten di rumah ibadah mampu menciptakan iklim toleransi dan inklusivitas yang memperkuat kerukunan umat beragama. Penguatan nilai-nilai keadilan dalam interaksi antaragama juga memainkan peran penting dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan pentingnya pendidikan keramahtamahan di rumah ibadah, serta pengembangan program-program yang mendorong kerukunan dan inklusivitas. Refleksi teologis dari studi ini menekankan bahwa keramahtamahan adalah tindakan aktif yang harus dipraktikkan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan damai. Sebagaimana ditegaskan dalam Kitab Ibrani 13:1, “Hendaklah kamu saling mengasihi dengan kasih persaudaraan”, nilai-nilai keramahtamahan dan keadilan adalah dasar yang esensial untuk mencapai kerukunan umat beragama.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

##submission.downloads##

Gepubliceerd

2024-12-31