ORANG KRISTEN DALAM AL-QUR’AN: Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah (2):62 dan Al-Ma’idah (5):82-83
Keywords:
orang Kristen, mufassirun, al-Baqarah, al-Ma’idah, kejujuran, hati yang murniAbstract
Abstract
This article explores the meaning of Christians in al-Qur’?n based on sura al-Baqarah (2):62 and al-Ma’idah (5):82-83 and then shows how the Commentators (mufassirun) in different ways interpreted them as well. Using three types of mufassirun (classical, modern, and Indonesian), the writer find that the meaning of Christians in al-Qur’?n is influenced by the events that formed certain images of Christian in the mind of Prophet and early Muslim’s community. Those images, both positive and negative, emerged mostly as responds to how Christians in such event treated Prophet Muhammad and his followers. Finally, as Lessons Learned offered in this article, the honesty and pure heart are the basic needs for everyone who has concern to develop a respect and mutual relationship with other religious adherents, especially with our Muslim brothers and sisters.
Abstrak
Dalam artikel ini penulis menggali makna “orang Kristen” dalam al-Qur’?n yang terdapat pada surah al-Baqarah (2):62 dan al-Ma’idah(5):82-83 serta menunjukkan bagaimana para penafsir (mufassirun) memaknainya secara berbeda-beda. Dengan menggunakan tiga pembagian kategori mufassirun (klasik, modern, dan Indonesia), penulis mendapati pemaknaan atas orang- orang Kristen dalam al-Qur’?n lebih dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang melaluinya Nabi Muhammad SAW dan umat Muslim awal membangun konsep atau gambaran tentang orang Kristen .Konsep atau gambaran tersebut, baik yang positif maupun negatif, muncul sebagai respon atas sikap atau perlakuan orang Kristen terhadap Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pada saat itu. Akhirnya, sebagai sebuah pembelajaran, kejujuran dan hati yang murni merupakan hal mendasar yang dibutuhkan oleh siapa saja untuk membangun hubungan dengan pemeluk agama lainnya, khususnya dengan saudari dan saudara Muslim.