Pesan Suci yang Terkontaminasi: Suatu Tinjauan atas Pendekatan Pascakolonial Sugirtharajah dan Konteks Indonesia

Authors

  • Haleluya Timbo Hutabarat Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.21460/gema.2020.52.578

Keywords:

Sugirtharajah, postcolonial biblical criticism, hermeneutics, Indonesian church, kritik Alkitab pascakolonial, kolonialisme, gereja Indonesia

Abstract

Abstract

The history of religions records the existence of persistent violence in religions. Many rulers, with the help of clergies, misuse sacred texts for their conquering interests. The coming of Christianity to Indonesia was linked to Western colonialism with its exploitating ambition. To
date, the fruit of the agenda of misusing Scriptures can still be found in the theology and traditions of the Indonesian churches. This study presents the post-colonial biblical criticism of Sugirtharajah as an inclusive, collaborative hermeneutic umbrella for efforts to liberate
texts, traditions, and contexts of Indonesia. Rasiah S. Sugirtharajah has pioneered the post-colonial biblical criticism as a hermeneutics that criticizes domination and alienation. This study looks at the relevance of Sugirtharajah’s thinking for the context of Indonesian Christianity. The methods used include qualitative literature review on the postcolonial
publication in Indonesia to find out the progress of the existing post-colonial hermeneutic works.

Abstrak

Sejarah agama-agama mencatat hadirnya kekerasan secara persisten. Penguasa, dengan bantuan rohaniwan, sering kali menyisipkan kepentingan penaklukannya ke dalam penggunaan ayat-ayat suci. Kekristenan di Indonesia datang berkaitan dengan kolonialisme Barat dengan ambisi eksploitatifnya. Dalam hal itu terjadi juga kolaborasi saling menguntungkan antara misionaris dan penguasa (ekonomi dan militer) kolonial. Produk agenda penundukan dan pembodohan yang menggunakan ayat-ayat Kitab Suci masih terasa dalam teologi dan tradisi gereja Indonesia hingga sekarang. Bentuk kolonialisme
baru juga terus bermekaran di dalam dan sekitar gereja. Studi ini menyelidiki pendekatan
hermeneutik yang dapat melawan upaya mengkontaminasi Kitab Suci. Studi ini menyuguhkan Kritik Alkitabiah Pascakolonial Sugirtharajah sebagai payung hermeneutis kolaboratif inklusif bagi banyak upaya membebaskan teks, tradisi, dan konteks. Metode yang dipakai adalah analisis historis mengikuti kerangka teori Sugirtharajah. Juga dilakukan tinjauan literatur terhadap buku-buku teologi bernafas pascakolonial yang banyak dipakai di Indonesia guna melihat sejauh mana upaya pascakolonial telah ada sekaligus perlu dikembangkan sesuai pemikiran Sugirtharajah. Hasil studi ini diharapkan bisa membantu kekristenan Indonesia untuk lebih merdeka dan terampil dalam membebaskan teks, teologi, tradisi, dan penafsiran Alkitab secara pascakolonial berdasarkan konteks semesta dan manusia Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

27-10-2020

Most read articles by the same author(s)